Dalam skenario latihan, diasumsikan bahwa terjadi ketidakpuasan masyarakat terhadap hasil penghitungan suara oleh KPU, yang kemudian memicu aksi demonstrasi di kantor KPU dan Bawaslu Ogan Ilir. Ketegangan memuncak saat massa yang semakin anarkis mencoba menerobos barikade keamanan. Meskipun berbagai upaya negosiasi telah dilakukan, situasi semakin tidak terkendali, memaksa pihak kepolisian untuk menurunkan tim Dalmas inti dan meminta bantuan dari Sat Brimob Kompi 2.
Ketika massa tidak mengindahkan tembakan peringatan, Sat Brimob akhirnya terpaksa menggunakan peluru karet untuk membubarkan kerumunan. Dua orang pendemo mengalami luka dan segera mendapatkan perawatan dari tim Dokkes Polres Ogan Ilir. Setelah penangkapan provokator utama, situasi berhasil dikendalikan dan massa berhasil dibubarkan tanpa adanya insiden lebih lanjut.
Untuk Menjaga Stabilitas dan Keamanan Daerah
Kapolres Ogan Ilir, AKBP Bagus Suryo Wibowo, S.I.K., menegaskan bahwa latihan ini sangat penting untuk memastikan kesiapan seluruh personel dalam menghadapi kemungkinan terburuk selama Pilkada. “Latihan ini bukan sekadar simulasi, tetapi langkah preventif untuk memastikan stabilitas dan keamanan di Kabupaten Ogan Ilir selama proses demokrasi berlangsung. Kami ingin memastikan bahwa setiap tahapan Pilkada berjalan lancar dan aman, serta masyarakat dapat menyalurkan hak pilihnya tanpa merasa terancam,” ujarnya.