Sepanjang 2024, tercatat 103 titik hotspot di Ogan Ilir—mengalami penurunan signifikan dibandingkan 391 hotspot pada tahun 2023. Namun, BMKG memprediksi potensi meningkatnya hotspot pada September dan Oktober 2025, sehingga dibutuhkan kesiapsiagaan ekstra dari seluruh elemen masyarakat dan pemerintah.
Kapolres juga menekankan bahwa 90% penyebab Karhutla berasal dari aktivitas manusia. Karena itu, edukasi kepada masyarakat untuk membuka lahan tanpa membakar menjadi sangat penting, dengan peran aktif Bhabinkamtibmas dan Babinsa sebagai ujung tombak di lapangan.
Apel gelar peralatan ini menjadi ajang evaluasi sekaligus motivasi untuk semua pihak agar terus meningkatkan kesiapan menghadapi musim kemarau. Diharapkan, melalui langkah ini, kualitas udara tetap terjaga dan masyarakat terhindar dari dampak buruk Karhutla.
“Semoga ikhtiar kita hari ini diridhoi Allah SWT dan menjadi amal kebaikan,” tutup Kapolres.
Humas Polres OI